TeropongKaltara.com, MALINAU – Disebabkan tidak mempunyai surat ijin untuk melintasi jalan di perbatasan Indonesia-Malaysia, khususnya yang berada di wilayah Kalimantan Utara (Kaltara) dan Kalimantan Timur (Kaltim) ditutup, maka akses jalan perlintasan jalur darat untuk mengangkut bahan pokok (sembako) ke 4 kecamatan di wilayah Kaltara terhambat.

Akibat terhambatnya pengiriman sembako ke empat kawasan kecamatan di Kaltara, yakni Kecamatan Sungai Boh (Mahak Baru), Kecamatan Kayan Selatan (Long Ampung), Kecamatan Kayan Hulu (Long Nawang) dan Kecamatan Kayan Hilir (Data Dian), mau tidak mau para pengemudi pengangkut bahan pangan, sandang dan lainnya harus berjuang keras menembus jalan panjang yang rusak parah untuk sampai ke daerah tujuan.
Seperti diberitakan sebelumnya, berbagai jenis kendaraan pengangkut yang akan mengirimkan bahan-bahan untuk kebutuhan puluhan bahkan ratusan masyarakat, para pengemudinya saling bahu membahu membantu satu sama lain agar bisa menerjang jalan lempung berkubang.
Menurut warga setempat, jika jalan dalam kondisi baik, perjalanan bisa ditempuh dalam lima jam, namun saat ini butuh berminggu-minggu, karena jalan rusak. Akibatnya, kendaraan pengangkut sembako sering kehabisan stok di perjalanan. Ini yang membuat warga semakin kesulitan mendapatkan bahan pangan.
Masyarakat menjelaskan, transportasi yang memprihatinkan itu hingga saat ini (2025) belum ada perubahan. Kendaraan-kendaraan dari wilayah Kaltara ke Mahulu sekarang ini harus diangkut menggunakan long boat dari kilometer 122 perbatasan Kaltara. Ini diakibatkan jalan yang rusak parah ditambah dengan banyaknya jembatan yang putus.
Tidak hanya kendaraan pengangkut barang, angkutan umum seperti taksi dan mobil penumpang juga harus berjuang melewati medan berlumpur.
Dalam kondisi tertentu, perjalanan bisa terhenti berminggu-minggu, bahkan menyebabkan stok bahan makanan habis di perjalanan. Situasi ini berdampak pada seluruh penumpang, termasuk anak-anak dan orang sakit.
Masyarakat menjelaskan, karena tidak adanya surat ijin, maka sembako dan bahan bakar minyak (BBM) juga berdampak bagi mereka. Seluruh masyarakat sangat berharap kepada pemerintah agar bisa memperhatikan badan jalan yang sangat sulit dilintasi tersebut.***
Wartawan: Selamat AL
Editor: Suryo
Eksplorasi konten lain dari Teropongkaltara.com
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.