Kondisi Akses jalan di kawasan Long Bagun menuju daerah Apau Kayan terputus, di perbatasan wilayah Indonesia-Malaysia Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara).
TeropongKALTARA.com, TANJUNG SELOR – Akses jalan di kawasan Long Bagun menuju daerah Apau Kayan terputus total. Masyarakat Apau Kayan yang permukimannya berada di perbatasan wilayah Indonesia-Malaysia Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara) itu terancam terisolir. Untuk memenuhi sembilan bahan pokok (sembako) sehari-hari dan membeli bahan bakar minya (BBM), terpaksa haru ke Malaysia.
Pasalnya, jalan yang menghubungkan 4 kecamatan di Apau Kayan, yakni Kecamatan Sungai Boh, Kayan Selatan, Kayan Hulu dan Kayan Hilir, termasuk jalan menuju Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) rusak parah hingga nyaris terputus.
Terkait dengan persoalan itu, Bupati Kabupaten Malinau, Wempi W, Mawa, ketika di konfirmasi TeropongKALTARA.com, melalui pesan WhatsApp pada Minggu (14/7/2024) menjelaskan, sudah mendapat informasi dari masyarakat pada hari kejadian.
“Saya sudah hubungi Kepala Balai PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Pusat di Kaltara, dan memerintahkan Kepala Dinas (Kadis) PUPR dan Pak Yepta, untuk kordinasi teknis ke PUPR Kabupaten Mahulu,” terang Bupati Wempi.

Karena, sambung Wempi, jalan yang longsor dan putus itu masuk dalam wilayah administrasi Mahulu (kawasan Sumalindo) dan melakukan langkah-langkah bersama untuk mengatasi jalan tersebut.
Berdasarkan informasi dari salah seorang warga Desa Long Nawang, Apoi Jateng, mengungkapkan kondisi ini mengakibatkan warga Apau Kayan tidak bisa lagi membeli kebutuhan hidup dan BBM di Long Bagun (Kaltim).
“Saat ini warga lebih memilih membeli kebutuhan bahan pokok dan BBM di Camp Tapak Mega, Malaysia. Meski kondisi jalan menuju camp (Tasak) rusak parah, apalagi saat musim hujan,” ungkap Apoi, belum lama ini.
Dijelaskannya, jarak tempuh menuju Camp Tapak Mega dibutuhkan waktu dua hari, karena kondisi jalan rusak parah.
“Banyak juga titik jalan yang rusak parah kalau arah ke Malaysia, tapi tidak seperti kalau kita harus ke Long Bagun yang butuh waktu 1 bulan perjalanan,” ujarnya.
“Jalan dari Kecamatan Sungai Boh ke Long Nawang juga rusak parah, seperti di kilometer 31 dan 45. Bahkan, ada yang menggunakan pesawat kodiak dari Sungai Boh ke Long Nawang,” jelasnya.
Tampak warga di lokasi longsor
Rusaknya beberapa ruas jalan, tambahnya, akibat minimnya perhatian pemerintah untuk melakukan perawatan dan meningkatkan kualitas jalan secara berkala.
“Padahal, jalan yang sudah dibangun ini menjadi akses penting perekonomian masyarakat perbatasan di Apau Kayan,” tandasnya(*)
Sumber: SMSI Kaltara
Wartawan : Selamat AL
Editor: Suryo
Terkait
Eksplorasi konten lain dari Teropong Kaltara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.