TeropongKALTARA.com, TANJUNG SELOR – Miris. Akses jalan di kawasan Long Bagun-Apau Kayan Kabupaten Malinau terputus, dikhawatirkan ada 4 kecamatan yang ada terancam terisolir. Sebab, sampai saat ini belum ada tindakan nyata dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kalimantan Utara (Kaltara).
Tersiar pada rekaman video yang beredar, warga Apau Kayan penuh perjuangan ketika melintasi jalan rusak parah itu untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok dan pemenuhan bahan bakar minyak (BBM) mereka.
Karena sulitnya akses jalan untuk mencari kebutuhan itu, hampir semua warga di kedua kawasan ini terpaksa harus belanja bahan kebutuhan mereka dari negara tetangga, yakni Malaysia.
Ketika kondisi jalan itu dikonfirmasi ke Gubernur Kaltara, Zainal Arifin Paliwang, mengaku sudah memonitor.
“Sudah monitor. Jalan Nasional. Kami sudah koordinasi dan Balai Jalan.” tulisnya singkat ketika ditanya soal hancurnya jalan Long Bagun-Apau Kayan, melalui WhatsApp.
Jalan putus akibat longsor yang yang menghubungkan 4 kecamatan di Apau Kayan, yakni Kecamatan Sungai Boh, Kayan Selatan, Kayan Hulu dan Kayan Hilir, termasuk jalan menuju Long Bagun, Kabupaten Mahulu, Kalimantan Timur (Kaltim), rusak parah hingga nyaris terputus.
Secara terpisah, Kepala Adat Besar Apau Kayan, Ibau Ala, mengatakan jalan longsor di kilometer 88 daerah Long Bagun (Mahulu) itu, mengakibatkan warga perbatasan di empat kecamatan seperti Kayan Hulu, Kayan Hilir, Kayan Selatan dan Sungai Boh terisolir.
“Ini satu-satunya akses jalan darat yang menghubungkan kawasan Apau Kayan di perbatasan RI-Malaysia dengan Provinsi Kaltim,” kata Ibau Ala, Minggu (7/7/2024).
“Kalau jalan sudah terputus begini, semakin sulit masyarakat Apau Kayan untuk mendapatkan bahan pokok dan kebutuhan lainnya yang dibeli di Kaltim,” terangnya.
Ibau Ala yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malinau mengungkapkan, meski kondisi jalan tersebut rusak parah, warga perbatasan tetap nekat melintas jalan itu, demi untuk mendapatkan kebutuhan pokok di Long Bagun (Kaltim).
“Sungguh miris rasanya apalagi jalan. Long Bagun – Long Nawang dan sebaliknya, saat ini bisa dilintasi dengan waktu 2 sampai 3 minggu. Berbeda di tahun 2008 lalu bisa ditempuh hanya 7 jam,” kata politisi Partai Demoktrat itu.
Longsornya jalan, lanjut Ibau Ala, telah dilaporkan ke Bupati Malinau, Wempi W Mawa, dan satuan kerja (satker) Pelaksanaan Jalan Perbatasan serta Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Daerah Provinsi Kalimantan Utara.
“Sudah kami laporkan ke Bupati Malinau dan Satker Balai Jalan. Kita harapkan segera ditangani, karena ini satu-satunya akses jalan yang digunakan warga perbatasan terkait rusaknya jalan tersebut,” ujar Ibau.
Ibau mengungkapkan, untuk memenuhi kebutuhan pokok, BBM dan lainnya, warga Apau Kayan harus belanja ke Kapit atau Sibu, Malaysia. Masyarakat tidak lagi belanja di Tapak Mega, karena sudah tutup.
“Sekarang harapan masyarakat Apau Kayan hanya mendatangkan sembako dari Malaysia. Kita bersyukur lancar-lancar saja. Namun dua tahun terakhir ini, ada 5 titik jalan rusak dari Tapak Mega Malaysia-Panggung/Pospamtas TNI. Diharapkan pemerintah pusat dapat memberikan perhatian khusus di Apau Kayan ini. Apalagi ini daerah perbatasan,” papar Ibau seraya berharap.(*)
Sumber: SMSI Kaltara
Wartawan: Selamat. AL
Editor : Suryo
Terkait
Eksplorasi konten lain dari Teropong Kaltara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.