Teropongkaltara.com, TARAKAN – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) terus berupaya mengembangkan ketahanan remaja sebagai dasar pembentukan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Langkah ini diambil mengingat pentingnya peran remaja sebagai calon penduduk usia produktif yang akan menentukan masa depan bangsa.
Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Kaltara, Dr. H. Zainal A. Paliwang, S.H., M.Hum., dalam acara Advokasi Penguatan Karakter Remaja dalam Pencegahan Kehamilan Usia Remaja, Perkawinan Anak, Kekerasan Seksual, serta Bullying* yang berlangsung di Aula SMA Negeri 1 Tarakan, pada Rabu (21/8).
“Remaja adalah generasi penerus bangsa yang perlu dirawat dan dididik dengan baik, baik oleh keluarga, sekolah, maupun masyarakat,” ujar Gubernur Zainal di hadapan para siswa.
Gubernur Zainal menekankan bahwa problematika seperti kehamilan usia remaja, perkawinan anak, kekerasan seksual, hingga bullying merupakan isu kompleks yang berdampak luas, tidak hanya pada remaja tetapi juga pada keluarga, masyarakat, dan bangsa secara keseluruhan.
“Saya sebenarnya sedang dalam kunjungan kerja di Jakarta, namun mengingat pentingnya acara ini, saya sempatkan untuk bertatap muka langsung dengan anak-anak saya di sini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Gubernur mengungkapkan bahwa berdasarkan laporan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) tahun 2023, tingkat kehamilan pada usia remaja di Kaltara, yang diukur melalui indikator Age-Specific Fertility Rate (ASFR) untuk usia 15-19 tahun, mencapai 19,4 per 1000 kelahiran.
“Angka ini tergolong tinggi, sehingga diperlukan penguatan karakter bagi remaja agar mereka memiliki pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang tangguh untuk menjauhi segala hal yang berisiko dan berpotensi mengarah pada kehamilan di usia dini,” jelasnya.
Selain isu kehamilan remaja dan perkawinan anak, Gubernur juga menyoroti maraknya kekerasan, termasuk bullying, yang masih sering terjadi di kalangan remaja. Kekerasan seksual yang melibatkan pelajar, baik sebagai pelaku maupun korban, menjadi isu krusial yang membutuhkan perhatian serius.
Gubernur Zainal mengingatkan bahwa perilaku bullying dapat dilakukan secara fisik maupun non-fisik, bahkan kerap kali terjadi melalui media sosial.
“Mengingat betapa pentingnya memberikan perhatian serius pada tumbuh kembang remaja, saya mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dalam upaya mewujudkan Kaltara yang ramah anak,” tegasnya.
Acara ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Kepala Dinas Pemberdayaan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Provinsi Kaltara, Burhanuddin, S.Sos., M.Si.; Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkot Tarakan, Alias, S.K.M., M.Kes.; Tenaga Ahli Mediator UPTD PPA Kaltara, Dr. Arif Jauhar Tantowi, S.T., M.M, serta Ketua Puspa Benuanta Kaltara, Fanny Elisabeth Sumajouw, S.Psi., Psikolog. (dkisp)
Terkait
Eksplorasi konten lain dari Teropong Kaltara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.