Kabupaten Malinau Berinovasi Hadirkan Aplikasi PRM AID

TeropongKALTARA.com, MALINAU – Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) berinovasi dalam sistem digitalisasi dengan menghadirkan aplikasi Potensi Ruang Mikro Aplikasi Informasi Desa (PRM AID) di kawasan pedesaan dan kecamatan di wilayah Malinau.

Aplikasi itu berisikan data spasial, sosial dan layanan administrasi desa yang akan tampil di dunia maya dalam bentuk website desa dengan domain desa.id yang terdaftar di Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Data-data tersebut berjejaring dalam sistem internet yang dinamis, hidup dan aktif membentuk website kecamatan.

Saat ini terdapat dua kecamatan yang sudah memiliki website kecamatan, yaitu Kayan Hilir dan Bahau Hulu.

Aplikasi kecamatan ini  dapat diakses secara daring kayanhilir.malinau.go.id dan bahauhulu.malinau.go.id.

Sistem digitalisasi desa dan kecamatan merupakan kolaborasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malinau dengan Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi dalam pemberdayaan masyarakat, guna mewujudkan kabupaten yang mandiri, damai dan sejahtera didukung pemerintahan yang profesional.

Website kecamatan ini telah diluncurkan pada rangkaian acara IRAU Malinau ke 10 di Padan Liu Burung, Rabu, 25 Oktober 2023.

Aplikasi PRM-AID berisikan database, berupa data spasial, sosial dan layanan administrasi desa. Data yang ditampilkan dalam aplikasi ini berupa data kependudukan, aset, struktur kelembagaan, sarana dan prasarana, serta penggunaan lahan dan sumber daya alam.

Aplikasi ini merupakan wadah dan platform untuk menganalisa data dari berbagai sektor, sehingga bisa menjadi basis perencanaan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Koordinator Project KKI Warsi Furwoko, mengatakan desa-desa yang berada di dua kecamatan tersebut sudah memiliki PRM AID.

Sehingga, dibangun sebuah sistem baru yang terintegrasi antara desa dengan kecamatan. Dengan begitu, data yang dimiliki kecamatan, sinkron dengan data yang ada di desa.

”Data yang ada di website kecamatan ini akan menjadi data yang komprehensif dari semua desa yang ada dinaungan kecamatan tersebut. Data yang ada diaplikasi ini merupakan data-data yang dikumpulkan secara partisipatif oleh desa-desa yang memiliki PRM AID,” jelasnya.

Sehingga, sambung Furwoko, data yang diperbaharui di desa bisa langsung diketahui oleh kecamatan. Pemanfaatannya bisa menjadi acuan pembangunan berdasarkan potensi daerah dan manfaat aplikasinya sudah dirasakan Camat Bahau Hulu Victor Romawan.

Menurutnya, sebelum ada aplikasi ini, pembaruan data dilakukan secara manual melalui laporan bulanan yang diberikan kepala desa. Namun, adanya aplikasi database yang dibutuhkan kecamatan bisa langsung diakses.

”Ini mempermudah pemerintah tingkat kecamatan untuk mendapatkan data yang akurat. Saya tidak perlu lagi bersurat ke desa-desa untuk mendapatkan data sosial dan kependudukan. Selain itu, ada fitur yang mempermudah administrasi kecamatan dengan otomatis cetak,” ungkapnya.

Selain sebagai sumber data terpadu, website kecamatan itu bisa dimanfaatkan sebagai etalase kecamatan untuk mempromosikan produk unggulan.

Kemudian, operator kecamatan bisa memperbarui berita terbaru yang berkaitan dengan kondisi kecamatan, sehingga berita ini bisa diketahui oleh pemerintah daerah.

Senada dengan Victor Romawan, Camat Kayan Hilir Robert Kristian Albert, menuturkan Kecamatan Kayan Hilir memiliki kekayaan potensi ekowisata, budaya, hasil hutan bukan kayu dan kerajinan rotan.

Produk-produk yang dihasilkan desanya akan ditampilkan di halaman depan aplikasi untuk memperkenalkan produk ke publik.

”Kami akan maksimalkan fungsi aplikasi ini untuk meberikan informasi kepada publik. Produk unggulan kami seperti madu hutan dan anyaman rotan bisa dikenal dil uar kecamatan Kayan Hilir memelalui aplikasi ini,” jelasnya.*

Wartawan : Selamat AL

Editor : Surya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *