TeropongKALTARA.com, TANJUNG SELOR – Perbaikan Jembatan Jelarai di Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) yang baru diperbaiki sekitar 2 tahun lalu dan disebut-sebut menelan biaya mencapai 13 miliar, tampak mulai mengalami kerusakan dan perlu perbaikan kembali.
Bangunan jembatan berkonstruksi/rangka baja diduga seringkali lebih rentan terjadi korosi dan kerusakan lainnya jika pemeliharaannya tidak diperhatikan dengan baik/rutin.
Seperti Jembatan Jelarai yang ada di Kecamatan Tanjung Selor yang merupakan akses pintu masuk untuk menuju Ibu Kota Kabupaten Bulungan maupun Pronvinsi Kaltara, terlihat sudah ‘ditambal’ atau dilapisi aspal pada bagian sambungannya yang membelah badan jalan/jembatan.
Kondisi Jembatan Jelarai itu kini diduga telah mengalami kerusakan yang diduga akibat adanya pergerakan (turun). Hal itu tampak di antara sambungan, yakni jembatan lebih rendah dengan ruas badan jalan.
“Sudah tidak nyaman dan ada rasa was-was berkendaraan bila melintas di Jembatan Jelarai itu. Sementara, Jembatan Jelarai itu merupakan akses pintu masuk untuk masyarakat menuju Ibu Kota Kabupaten Bulungan atau Pronvinsi Kaltara,” kata Friston Silalahi, Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan Pemerintah (JPKP ) Provinsi Kaltara, Jumat (25/8/2023).
Namun, sambung Friston Silalahi, kondisi jembatan itu kini diduga telah mengalami kerusakan, karena adanya pergerakan atau turun. Hal itu tampak di antara sambungan. Jembatan lebih rendah dengan ruas badan jalan.
“Seingat saya, Jembatan Jelarai itu sudah pernah dilakukan perbaikan pada tahun 2021 lalu melalui dana APBN dengan anggaran kurang lebih 13 miliyar rupiah. Sekarang diduga telah mengalami kerusakan. Kita berharap Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Kaltara segera turun ke lapangan, mengecek dan melakukan perbaikan Jembatan Jelarai itu,” harap Friston Silalahi.
Ketua JPKP Provinsi Kaltara itu mengekui, kalau pihaknya dalam waktu dekat ini akan menyurati instansi terkait, yakni Satuan Kerja (Satker) BPJN Kaltara, guna mempertanyakan soal kerusakan Jembatan Jelarai yang baru 2 tahun diperbaiki namun mengalami kerusakan.
Secara terpisah, Gofur, selaku PPTK Satuan Kerja Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN), saat ditemui di ruang kerjannya mengatakan, belum ada informasi tentang kondisi atau keberadaan Jembatan Jelarai.
”Saya belum mendapatkan informasinya, baik soal kondisi Jembatan Jelarai itu. Saya baru 2 bulan menjabat mengantikan PPTK sebelumnya. Saya cukup berterimakasih atas informasi yang disampaikan teman-teman dari media dan mejadi catatan kami untuk menindak lanjuti informasi ini,” ujar Gofur.
Menurut Gofur, BPJN Kaltara akan membentuk tim khusus mengawasi, mendata kerentanan kerusakan seluruh jembatan yang ada di jalan nasional se Kaltara, agar pengawasan dan perawatan jembatan akan tetap terjaga dengan baik.*
Wartawan : Selamat AL
Editor : Surya
Terkait
Eksplorasi konten lain dari Teropong Kaltara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.