Sawah Poktan Sumil di Desa Paking Malinau Tertimbun Lumpur

TeropongKALTARA.com, MALINAU – Bentangan lahan sawah milik Kelompok Tani (Poktan) Sumil, milik warga Desa Paking Kecamatan Mentarang Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) tertimbun lumpur.

Tampak sawah milik Kelompok Tani Sumil yang tergenang lumpur.

Air bercampur lumpur yang menggenangi sawah yang sudah ditanami padi itu, menurut warga setempat berasal dari badan jalan Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Mentarang induk.

Genagan itu terjadi setelah curah hujan yang sangat tinggi sejak sore hingga subuh, pada hari Rabu (18/10/2023).

Akibatnya, warga yang mengakui kalau lahan itu miliknya mengalami kerugian.

 Alistina

Seperti disebutkan Alistina, salah seorang warga RT 01 Desa Paking dan Korlena, warga RT 02, sawahnya tenggelam terendam air bercampur lumpur.

Mereka benar-benar merasa telah mengalami kerugian, karena sawah mereka itu kini rata dengan tanah akibat tergenang lumpur.

 Korlena

Kejadian itu dibenarkan Ketua RT 01 Desa Paking Jemi Charter dan Ketua RT 02. Kedua Ketua RT ini berupaya menyampaikan kejadian itu kepada pihak PT Kayan Hydropower Nusantara (KHN).

”Kami sudah menyampaikan kejadian itu kepada perusahaan PT KHN, selaku pemegang saham proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Mentarang induk,” terang Jemi Charter,  melalui pesan WhatsAppnya kepada TeropongKALTARA.com.

Jemi Charter menceritakan, kalau lahan persawahan warga itu memang tepatnya berada di bawah  badan jalan proyek pembangunan PLTA Mentarang induk.

”Sehingga, apabila turun hujan yang intensitasnya sangat tinggi, maka air hujan dari badan jalan yang masih berupa tanah lempung berwarna merah kekuningan itu mengalir ke daerah persawahan warga yang berada di bawah badan jalan,” ujarnya.

Gegara kejadian itu, sambungnya, dia merasa kasihan kepada Alistina, yang tinggal di RT 01 dan Korlena, warga RT 02 Desa Paking.  Mereka benar-benar mengalami kerugian.

Jemi Charter Ketua RT 01 Desa Paking

“Apalagi mereka ini hanya seorang janda,” kata Jemi, yang mengaku prihatin melihat nasib kedua perempuan lewat setengah baya itu.

Sementara, sampai berita ini diturunkan belum ada pihak perusahaan yang menyambangi lokasi kejadian. Poktan Sumil berharap ada langkah positif dari pihak perusahaan yang disebut-sebut sebagai penyebab kejadian.*

Wartawan : Selamat AL

Editor : Surya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *