TeropongKALTARA.com, MALINAU – Penasehat Komunitas Ketinting yang juga Ketua Keluarga Bersar Sulawesi Tengah (KBST) Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Suhedy, memprediksi bahwa longsornya/ambruknya siring di bawah jembatan di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), karena Tiang Fender jembatan dipenuhi sampah potongan kayu.
Sebagai Penasehat Komunitas Ketinting yang juga selaku ketua Keluarga Bersar Sulawesi Tengah (KBST) Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Suhedy, memberikan tanggapan terkait longsor di bawah jembatan jalur penghubung utama Malinau Kota – Malinau Utara yang terjadi Rabu (4/10/2023) lalu.
Menurutnya, terjadinya abrasi/longsor siring di bawah jembatan jalur penghubung utama Malinau Kota – Malinau Utara yang terjadi pada Rabu (4/10/2023) lalu itu, ketika Tiang Fender (pelindung) Jembatan dipenuhi sampah potongan kayu yang terbawa arus ketika banjir.
“Sehingga pukulan arus melebar dan beralih menghatam siring di bawah jembatan sehingga mengakibatkan terjadinya abrasi/longsor,” ujar Suhedy, Sabtu (28/10/2023).
Suhedy yang akrab dipanggil Untung oleh teman-temannya di Malinau itu mengungkapkan, jembatan jalur penghubung utama Malinau Kota – Malinau Utara trsebut dianggap rawan abrasi. Pasalnya, Setfile saat ini sudah pada menggantung gantung karena abrasi.
“Ya, kebetulan Saya sebagai Penasehat Komunitas Balap Ketinting Kabupaten Malinau yang pernah menyampaikan program kegiatan sosial bagi anggota komunitas. Salah satu program usulan Saya, yaitu pembersihan sampah-sampah kayu yang menumpuk di Sefty depan jembatan,” ungkap Suhedy.
Jadi, sambungnya, masyarakat/anggota komunitasnya tidak hanya fokus pada kegiatan event-event saja.
Bahkan, menurut Suhedy, Dia juga mengaku kalau dirinya pernah berbincang-bincang soal usulannya itu kepada Bupati Malinau Wempi W Mawa.*
Wartawan : Selamat AL
Editor : Surya
Eksplorasi konten lain dari Teropong Kaltara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.