Satker OP SDA BWS Kalimantan V Tangani Longsor di bawah jembatan Malinau

TeropongKALTARA.com, MALINAU – Satuan Kerja (Satker) OP Sumber Daya Air (SDA) Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan V. Tanjung Selor, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), sedang menangani peristiwa longsor di bawah jembatan jalur penghubung utama Malinau Kota – Malinau Utara, yang terjadi pada Rabu (4/10/2023) lalu.

Kejadiannya diduga akibat abrasi siring yang berada di bawah Jembatan Desa Malinau Seberang Kecamatan Malinau Utara.

Peristiwa itu sempat mengundang warga sekitar, termasuk Bupati Kabupaten Malinau Wempi W Mawa, yang langsung turun ke tempat kejadian perkara (TKP) serta melakukan koordinasi langsung dengan pihak Kepala Balai Wilayah Sungai Kalimantan V.

Hari itu juga Bupati Wempi langsung mengunjungi lokasi longsor dan meminta penanganannya segera mungkin bisa ditangani, agar longsor atau abrasi tidak semakin bertambah luas, karena longsor yang terjadi sudah cukup besar.

Tampak longsor di bawah jembatan jalur penghubung utama Malinau Kota – Malinau Utara, Rabu (4/10/2023) lalu.

Direncanakan hari itu juga  akan diusahakan dilakukan penanganan sementara (jangka pendek) bersama pihak-pihak terkait, dikhawatirkan bisa menimbulkan dampak buruk.

Secara terpisah Suryono, Kepala Seksi (Kasi) OP Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Kalimantan V Tanjung Selor menjelaskan, bahwa bukan sheet pile beton (siring di pinggir sungai) yang roboh, tapi struktur parapet.

“Mas, yang roboh itu bukan sheet pile, tapi parapet. ‘Kan dibwah jembatan engga bisa dipancang sheet pile terhalang dengan jembatan,” jelas Suryono ketika dihubungi via pesan WhatsApp-nya, Selasa (10/10/2023).

Menurutnya, kontruksi parapet dikerjakan sama dengan pemancangan kontruksi sheet pile pada tahun 2010 lalu.

Sheet pile beton merupakan jenis sheet pile yang dirancang untuk konstruksi berat dan permanen.

“Sekarang longsoran di bawah jembatan sudah ditangani dengan dana  tanggap darurat oleh Satuan Kerja OP Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai  Kalimantan V Tanjung Selor,

Kontruksi parapet dikerjakan sama dengan pemancangan kontruksi sheet pile pada tahun 2010 lalu,” terang Suryono lagi.

Longsor yang terjadi di bawah jembatan itu adalah salah satu  jalur penghubung utama Malinau Kota dan Malinau Utara Kabupaten Malinau,  tentu butuh penanganannya segera, karena keadaannya darurat, agar kondisi longsoran tidak semakin melebar.

Selain akses utama penghubung antara wilayah Malinau Kota dan wilayah Malinau Utara, jembatan tersebut juga merupakan penghubung ke daerah Mansalong dan Pembeliangan, Kabupaten Nunukan hingga ke kawasan Krayan.*

Wartawan : WA Pradana

Editor : Surya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *