Gubernur ZA Paliwang : Jangan Sampai Perbedaan Jadi Penghalang

TeropongKALTARA.com, MALINAU – Gubernur Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal Arifin (ZA) Paliwang, mengimbau untuk seluruh masyarakat agar jangan sampai ada perbedaan yang akan menjadi penghalang dalam satu wilayah di Kaltara, termasuk di wilayah Kabupaten Malinau yang sudah berusia 24 tahun.

Imbauan itu disebutkan Gubernur ZA Paliwang, ketika pembukaan gelaran IRAU ke 10 dan peringatan HUT ke 24 Malinau di Arena Pro Sehat Pelangi Intimung, Panggung Budaya Padan Liu’ Burung, Sabtu (7/10/2023).

“Apapun latar belakangnya, baik suku, agama, status sosial dan status ekonominya, kita semua harus rukun, bersatu untuk mencapai kesejahteraan,” tuturnya.

“Jangan sampai perbedaan yang akan menjadi penghalang dan penghambat dalam mewujudkan Kabupaten Malinau yang mandiri, damai dan sejahtera,” pinta Gubernur Kaltara ZA Paliwang.

Disebut-sebut lebih dari 20 ribu orang memadati Arena Pro Sehat Pelangi Intimung menyaksikan secara langsung pembukaan IRAU yang merupakan Pesta Seni dan Budaya yang ditampilkan Etnis Budaya Dayak Lundayeh.

Perayaan besar itu diawali pawai budaya. Para peserta mengenakan pakaian adat lengkap dengan aksesorisnya yang melambangkan kebhinekaan. Selain pakaian adat, peserta juga mengenakan busana batik daerah.

Dalam IRAU ke 10 ini seluruh peserta telah menyiapkan Saung/Kedabang untuk digunakan dalam memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).

Pawai diikuti oleh seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), kecamatan dan desa, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Lembaga Adat, Paguyuban, Organisasi Wanita, Organisasi Kemasyarakatan hingga siswa/siswi sekolah mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menegah Atas (SMA/SMK).

Banyaknya peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut berhasil membuat IRAU ke 10 Kabupaten Malinau mencetak sejarah MURI yakni menggunakan Saung/Kedabang terbanyak, yakni puluhan ribu buah.

Yang lebih membanggakan lagi rekor ini tidak hanya tercatat untuk Indonesia tetapi juga Dunia. Adapun jumlah yang terdata oleh MURI, yakni tidak kurang dari 20.893 peserta mengenakan Saung/Kedabang.

Berkat pencapaian ini, Bupati Malinau Wempi W Mawa menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Malinau.

“Terima kasih yang setinggi-tingginya Saya ucapkan untuk seluruh masyarakat Malinau yang telah membuat sejarah MURI Dunia dengan memakai Saung terbanyak,” ujarnya, Senin (9/10/2023).

Hari jadi Kabupaten Malinau ke 24 dan IRAU ke- 10 tahun ini mengusung tema “Kebhinekaan Mempersatukan Bangsa Di Bumi Intimung”.

Tema ini didasari pemikiran bahwa Kabupaten Malinau meyakini kebhinekaan merupakan realitas bangsa yang tidak dapat dibantah keberadaannya.*

Wartawan : Selamat AL

Editor : Surya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *