Bupati Wempi, Produk Lokal Harus Jadi Prioritas di Pasar Rakyat Malinau

TeropongKaltara.com, MALINAU – Bupati Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Wempi W Mawa berpesan, produk lokal atau hasil kerajinan warga Malinau harus menjadi prioritas, khususnya yang dijajakan pedagang di Toko Rakyat Malinau (TRM).

Pesan orang nomor satu di “Bumi Intimung” itu disampaikan tatkala meresmikan beroperasinya Toko Rakyat Malinau yang merupakan salah satu bagian unit dari pengelolaan Perusahaan Umum Daerah (Perusda) Pemkab Malinau, Senin (28/8/2023).

Diketahui, Perusda Malinau saat ini sudah memiliki 5 unit usaha, yaitu Beras Daerah (Rasda), Arguma (Air Kemasan), Furniture Rotan,  Bahan Bakan Minyak (BBM) dan Mini Market yang sekarang telah menjadi Toko Rakyat Malinau.

Toko Rakyat ini menampung hasil dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) setempat, pertanian dan perkebunan masyarakat yang dijual dalam bentuk kemasan dan lebih fresh sekaligus menarik, termasuk adanya Caffe untuk memanjakan pelanggan selama berbelanja.

Dengan dibukanya ajang belanja itu, Bupati Wempi, meminta para pedagang yang berjulan di Pasar Rakyat agar tidak menjual produk dari luar. Artinya, tidak memperdagangkan hasil olahan diluar bukan produk Indonesia.

“Termasuk produk yang kita jual harus mendukung produk lokal (asli Malinau). Produk yang diproduksi masyarakat local, sehingga dapat menjadi produk daerah,” ingin Bupati Wempi.

Termasuk Caffe, sambungnya, harus bisa ditunjukkan, bahwa kopi yang diseduh di sini adalah produk asli Malinau, agar betul-betul mencerminkan ciri khas Toko Rakyat Malinau.

Terkait visi Toko Rakyat Malinau, pesannya lagi, maka dalam pengelolaannya harus betul-betul mengakomodir seluruh aspek produk local, sehingga pertumbuhan ekonominya bisa tumbuh dengan baik.

“Bukan berarti kehadiran Toko Rakyat Malinau ini akan menjadi saingan usaha maupun Caffe yang sudah ada di Malinau. Perumda sama sekali tidak bersaing dengan usaha-usaha lain yang sudah ada, tetapi memberi peluang untuk UMKM menjajakan produk-produk dari Malinau. Baik itu produk kopi, hasil pertanian dan lainnya yang benar-benar berasal dari masyarakat Malinau sendiri,” jelasnya.

“Jadi, bukan sekadar mencari keuntungan, tetapi kita juga membuka potensi dan peluang usaha baru, sehingga ada kemandirian bagi masyarakat Malinau kedepan,” tutur Bupati usai pemotongan bentangan pita berwarna biru sebagai tanda resminya operasi PRM, didampingi Wakil Bupati Jakaria dan Ketua DPRD Malinau Ping Ding.*

Wartawan : WA. Pradana

Editor : Surya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *