TeropongKALTARA.com, TANJUNG SELOR – Belum reda adanya gonjang ganjing soal kegaduhan birokrasi tentang penempatan atau pengangkatan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Pemprov Kaltara), Pemprov Kaltara justeru meraih 3 Penghargaan BKN VIII Award.
Penghargaan itu di antaranya, Katagori Layanan Mutasi Kenaikan Pangkat Berbasis SIASN Terbaik, Katagori Layanan Penetapan NIP/NIPPPK Berbasis SIASN Terbaik, dan Katagori Layanan Integritas Sistem, CAT dan Digitalisasi Tata Naskah Terbaik.
Hal ini menjadi pertanyaan beberapa kalangan ASN Pemprov Kaltara, salah satunya adalah Erwin. Padahal menurutnya, banyak persoalan tentang penempatan atau pengangkatan ASN yang diduga bermasalah.
Misalnya, dugaan kasus jual beli jabatan yang sempat ditangani oleh pihak kepolisian Polda Kaltara. Bahkan, adanya rekomendasi tim terpadu terhadap Kabid BKD disanksi berat, yakni penurunan pangkat satu tingkat.
Selain itu, adanya beberapa Aparatur Sipil Negera (ASN) Pemprov Kaltara yang sedang bersengketa dengan gubernurnya melalui gugatan PTUN buntut pencopotan yang diduga bermasalah.
”Jadi, aneh. Ditengah banyaknya kegaduhan di Bidang Kepegawaian Daerah (BKD). Nah, dari sisi aturan etika semuanya dilanggar. Belum lagi di organisasi perangkat daerah (OPD) lainnya, banyak jabatan struktural yang pangkatnya lebih rendah dari staf nya, Kekacauan birokrasi di Kaltara kok bisa dapat penghargaan,” tanya Erwin, salah ASN Pemprov Kaltara.
”Ada ASN angkatan 2015 golongan 3D, langsung eselon III. Ada lagi golongannya baru 4A bulan November Tahun 2022, sekarang langsung eselon III. Hancur sistem kerja kita,” ungkap Erwin, yang diamini beberapa ASN lainnya.
Belum lagi, sambungnya, ada seorang ASN sudah hitungan tahun tidak masuk kantor, diduga absennya menggunakan silicon yang ada pola jarinya dan ini sudah diperiksa inspektorat, ternyata yang bersangkutan dilantik, di promosi esselon III baru-baru ini.
Padahal selama ini, tambahnya, yang bersangkutan berada di luar Kaltara. Dan info yang saya terima ASN tersebut saat diperiksa sebenarnya, malah minta diberhentikan karena katanya dia sudah punya usaha sendiri diluar Kaltara.
Saya masih ingat, sambung Erwin, ada stateman Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang, saat apel setelah lebaran mengatakan, yang diutamakan yang dipromosikan golongan 4 ternyata masih ada golongan 3D di promosikan Esselon III.
“Ada juga kawan saya ASN sudah 10 tahun di golongan 3D dan 8 kali di Esselon 4,” ungkap Erwin lagi agak kesal.*
Wartawan : Selamat AL
Editor : Surya
Terkait
Eksplorasi konten lain dari Teropong Kaltara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.