TeropongKALTARA.com, MALINAU – Masyarakat Dayak Lundayeh merupakan Lembaga Adat pertama yang menampilkan pagelaran atraksi seni dan budaya dalam IRAU ke 10 Malinau yang dilaksanakan di Panggung Budaya Padan Liu’ Burung, Senin (9/10/2023).
Dari gelaran tersebut, Suku Dayak Lundayeh berhasil catat sejarah Rekor MURI Dunia. Bupati Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Wempi W Mawa, berharap semoga bisa terus bersatu membangun “Bumi Intimung”.
Dalam pagelaran itu, Bupati Wempi W Mawa menerima gelar kehormatan dari Suku Dayak Lundayeh yakni Padan Liu’ Burung yang merupakan sosok pahlawan dan pemimpin yang gagah berani.
“Harapan kita kepada seluruh masyarakat Dayak Lundayeh yang ada di Kabupaten Malinau, untuk terus bersatu padu, kompak dan bersama-sama dengan pemerintah membangun ‘Bumi Intimung’ ini,” inginnya, Selasa (10/10/2023).
“Mari kita jaga Kabupaten Malinau bersama dengan seluruh elemen masyarakat yang ada di Bumi Intimung,” sambung Bupati.
Keamanan, kenyamanan, kesuksesan tidak bisa dicapai seorang Bupati tanpa dukungan dan kerja sama dari semua pihak.
“Secara khusus, apa yang ditampilkan adalah bukti kerja bersama, kerja kompak, kerja besar yang dilakukan masyarakat Dayak Lundayeh, sehingga acara ini bisa sukses,” katanya.
Pada pagelaran ini Dayak Lundayeh berhasil mencatat sejarah dalam rekor MURI Dunia, yakni sajian “Fefefel” terbanyak di dunia berjumlah 2.650 berdasarkan sajian yang disediakan Panitia.
Ini menjadi hal yang membanggakan bagi Kabupaten Malinau, secara khusus Dayak Lundayeh yang telah berhasil menorehkan rekor tidak hanya untuk Indonesia tetapi juga Dunia.(*)
Wartawan : Selamat AL
Editor : Surya
Terkait
Eksplorasi konten lain dari Teropong Kaltara
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.